Air Terjun Bidadari, Si cantik Dari Kayong Utara

Ekpedisi hari ke – 5

Air Terjun Bidadari, Si cantik Dari Kayong Utara, gagal kami susuri di hari ke- 4. Kayong Borneo Survey & Mapping Ekpedisi dilanjutkn di hari berikutnya. Kami pastikan untuk memulai lebih awal, jam 6 pagi dari pulau betok. Walau kenyatannya masih saja terlambat, tapi tidak lebih dari jam 7.30 kami sudah mendarat di dusun Klumpang. Para tukang ojek sudah menunggu kami sejak jam 7. Sepertinya mereka juga tidak mau telat, dan kehilangan kesempatan mendulang rupiah kali ini.

Perjalanan tak lebih dari 40 menit menuju titik mendaki. Kami melewatinya dengan menggunakan sepeda motor. Jalan seadaanya, dan sebagian rusak,serta jembatan kecil yang kadang terlihat rapuh mewarnai perjalanan kami.

 

Kayong Borneo Survey & Mapping Expedition
Rute awal melewati jembatan seadanya, Menuju Air terjun Bidadari

 

Sesekali kami berhenti, untuk membiarkan motor dan driver lewat dulu. Karena tidak memungkinkan untuk dilewati dengan penumpang. Nicole yang sibuk dengan gadgetnya, musti merasakan naas, karena sebelah kakinya terperosok.

 

Kayong Borneo Survey & Mapping Expedition
Jalur berbatu dan sesekali mendaki ,

 

Setelah sampai di titik pendakian, rombongan ojek dan team xpedisi berpisah dengan diakhiri pengambilan foto bersama. Pendakian dimulai melewati hutan hutan kecil, dengan jalan yang mudah dilewati. Porter merangkap guide memimpin di depan. Dengan sebilah parang, menerobos hutan melewati semak dan tanaman berduri.

 

Air Terjun Bidadari, Si cantik Dari Kayong Utara, gagal kami susuri  di hari ke- 4. Kayong Borneo Survey & Mapping Ekpedisi dilanjutkn di hari berikutnya
Menerobos Hutan

 

David ,peserta tertua (68 tahun ) tampak tak begitu sukar mengikuti langkah kami. Sesekali kami bercanda mengisi kesunyian hutan. Uray dan pak kompas sigap menjelaskan beberapa pertanyaan dari peserta tentang kondisi hutan. Kehadiran mereka berdua terasa sangat penting dalam ekspedisi ini. Beberapa sungai kecil kami lewati dalam perjalanan.

 

Air Terjun Bidadari, Si cantik Dari Kayong Utara, gagal kami susuri  di hari ke- 4. Kayong Borneo Survey & Mapping Ekpedisi dilanjutkn di hari berikutnya
Melewati Jalur Sungai kecil berbatu

 

Karena tidak ada hujan beberapa hari ini, debit air tidak terlalu banyak membuat perjalanan kami tidak begitu sulit. Tapi dalam beberapa kasus, ketika hujan datang terus menerus, kondisi akan menjadi sulit karena air deras seperti bah turun langusng dari air terjun. Dan kehadiran pacat / lintah tak mungkin bisa di hindari. Bersyukur kali ini kami tak menjumpai mereka barang sekalipun.

 

Air terjun Bidadari

Setelah 2 jam, perjalanan mulai menanjak dan melelahkan. Rombongan pertama sudah jauh melewati kami. Sementara kami tertinggal karena menunggu Vlad mengambil foto, dan lili buang air kecil. Rombongan kecil kami, Pak Kompas, menjadi tour leader kali ini. Saya , lily, vlad dan Ijal menerobos hutan dengan kondisi menanjak. Saya merasakan kalau kami salah arah kali ini. Tapi saya percayakan ke pak Kompas, kali ini walau agak meragu. Jalanan mendaki dan tak ada jalur jelas, serta onak duri mulai kami rasakan.

Sesekali beberapa peserta terpeleset karena licinnya jalan. Sayup sayup suara deras air yang jatuh dari air terjun kami dengar pertanda jarak semakin dekat. Tak beberapa lama setelah menyusur jalan mendaki terjal, akhirnya sang Bidadari mulai nampak dari kejauhan. Terlihat anggota lain sedang menikmati indahnya Air terjun kebanggan Kayong. Regu kecil kami terlihat tergesa gesa untuk segera mencapai titik temu. Dan akhirnya tepat 2 jam 45 menit, kami sudah mencapai dan bertemu sang bidadari.

 

Air Terjun Bidadari

 

Sungguh, ucap syukur dan terima kasih kepada Allah tak tertahankan,betapa Indah ciptaan Nya. Tersembunyi di sudut terluar dan terbungkus oleh hutan lebat yang jarang di lewati manusia. Air terjun bidadari sendiri diperkirakan setinggi 75 – 100 meter. Mempunyai 3 level dengan ketinggian 1050 Mdpl. Tiap level mempunyai keunikan tersendiri. Konon menurut penduduk lokal, di level ketiga kita akan menemukan lapangan luas datar, dan kolam air luas untuk mandi. Dari puncak tersebut kita bisa  memandang pulau pulau dan hamparan laut luas. Sesekali satwa liar dan burung elang melintas seakan ingin mengucap Selamat datang Di Air terjun Bidadari.

 

Air Terjun Bidadari, Si cantik Dari Kayong Utara, gagal kami susuri  di hari ke- 4. Kayong Borneo Survey & Mapping Ekpedisi dilanjutkn di hari berikutnya
Segar dan jernihnya air terjun Bidadari

 

Di level pertama saja kami sudah sangat begitu puas. Para seserta ekpedisi yang kebanyakan baru pertama kali kesini, merasa takjub dan betah berlama lama mengahabiskan waktu. Ben dan Nicole terlihat langsung mandi dan bermain main dengan teduhnya air tampungan di kolam. Air kolam bidadari sendiri terlihat jernih. Nampak jelas ikan ikan kecil berenang. Dasar permukaan terlihat jelas ketika menyelam. Gemerisik suara air terjun bergemuruh di tengah tengah hutan menambah syahdunya suasana. 3 buah batu besar berdiri tegak dan gagah di sisi air terjun. Disini, menurut Vlad, fotographer Profesional yang ikut dalam ekspedisi ini.merupakan spot terbaik untuk berfoto.

Pulang

Jam sudah menunjukkan pukul 15.15 meleset 1 jam dari rencana turun dan pulang. Berat rasanya meninggalkan suasana alam yang sangat mendamaikan. Ben sepertinya agak sedikit sedih dan kecewa karena gagal menerbangkan dronenya. Drone yang rencana terbang melintasi 3 level jatuh ke air setelah menabrak ranting pohon. Sepertinya kawasan Air terjun Bidadari mempunyai medan magnet yang tinggi.

Nicole mencoba menghibur sambil mengepak barang dan kembali turun kearah pulang. Perjalanan pulang terasa sedikit mudah, karena jalur menurun. Namun kendalanya adalah kami takut matahari lebih cepat pulang sebelum kami tiba di titik penjemputan. Pulangnya kami menempuh jalur yang baru, dengan memilih opsi melewati sungai. Dan kali ini, David nampak gagah memimpin di depan. Tak terlihat usia senjanya, karena tertutupi semangat yang membara. Sesekali dia berseloroh, kalau dia adalah lelaki berumur dari canada pertama yang mendaki ke Air terjun Bidadari. Kami tertawa bersama melihat tingkah polah david yang berteriak ditengah hutan.

 

Kayong Borneo Survey & Mapping Expedition
Sungai kecil yang jernih disela bebatuan

 

Setelah kurang lebih 2 jam 15 menit, akhirnya team penjemputan kami sudah nampak. Telat 3 jam dari jadwal. Tapi Husni sang motoris tetap sabar dan mengantarkan kami kembali pulang ke desa Betok. Perjalanan menyusuri sungai menggunakan kapal klotok, kami tempuh dalam waktu 1 jam 15 menit. Pemandangan alam yang masih terjaga sepanjang sungai, membuat perjalanan menjadi mudah dan menyenangkan bagi kami. Entah beruntung atau tidak, tak satupun buaya kami lihat di sepanjang perjalanan pulang. Oh Sang Bidadari, tunggu aku akan kembali suatu saat nanti.

 

Kayong utara, 22 Oktober 2018

 

 

 

 

 

5 thoughts on “Air Terjun Bidadari, Si cantik Dari Kayong Utara

    • eko blue ransel Post authorReply

      ya mba.. Indonesia melimpah ruah tempat yang Indah.. tak kalah dengan dunia luar. Terima kasih sudah berkunjung.

  1. Kayong informasi / hermann oi Reply

    Mantap bang. Ad saye post di instagram @kayonginformasi.
    Sye mw teg ke instagram abng v sye ndk tau. Mohon infony Bng???

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *