Semalam di Taman Nasional Gunung Palong

Semalam di Taman Nasional Gunung Palong merupakan ekpedisi hari ke 7-8. Kami melewatinya dengan menjelajah Taman Nasional Gunung Palong. Jarak yang tak terlalu jauh dari pusat kota, membuat perjalanan menjadi ringan. Hanya memakan waktu 20 menit kami sudah sampai di desa terdekat, Sedahan.  Dari desa sedahan perjalanan darat dilakukan menembus hutan mendaki gunung.

 

Deskripsi Taman Nasional Gunung Palong

Kawasan TNGP meliputi Kabupaten Ketapang sampai Kabupaten Kayong Utara dengan luas kurang lebih 90.000 hektar. Areanya terbentang dari Kecamatan Matan Hilir Utara, Sukadana, Simpang Hilir, Nanga Tayap, dan Sandai.

Kerennya lagi, Taman Nasional Gunung Palong ini termasuk kawasan yang mempunyai ekosistem sebagai taman nasional terlengkap di Indonesia. Di samping itu, di kawasan Taman Nasional Gunung Palong ini terdapat gunung Palung yang mempunyai ketinggian 1.116 meter dari permukaan laut. Sehingga, memang Taman Nasional Gunung Palong layak untuk dikunjungi bersama teman maupun keluarga.

 

Taman Nasional Gunung Palong

 

Kawasan Taman Nasional Gunung Palong ini masih berupa hutan primer yang tidak terganggu oleh aktivitas masyarakat sekitar serta terdapat beberapa komunitas tumbuhan dan satwa liar. Di samping itu, terdapat habitat orangutan yang berjumlah sekitar 2.200 ekor orangutan.

Di kawasan Taman Nasional Gunung Palong tercatat ada sekitar 190 jenis burung dan 35 jenis mamalia yang mempunyai peran sebagai pemencar biji tumbuhan di hutan. Semua keluarga burung dan kabarnya sebagian besar dari seluruh jenis burung yang ada di Kalimantan, terdapat di dalam hutan kawasan Taman Nasional Gunung Palong tersebut.

Taman Nasional Gunung Palong juga merupakan kawasan pelestarian alam yang memiliki keaneka ragaman hayati dengan nilai tinggi, terdapat juga tumbuhan mangrove, hutan rawa, rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan pamah tropika, dan hutan pegunungan.

 

Perjalanan dimulai

Ricki Richardo pemuda setempat kali ini menjadi tour guide kami. Dengan sigap menjelaskan dan menyambut kami.

“ Bantu aku menjelaskan dengan bahasa inggris bang, aku tak pandai berucap “ ujar Riki kepada saya. Wajah polos  dan selalu tersenyum menutupi kelemahan pemuda tersebut . Rama menjadi Asisten Riki kali ini ditemani petugas dari Taman nasional Gunung Palong serta Polisi Hutan, bang budi.

Perjalanan mendaki dan menanjak kami rasakan tapi tak seberat medan di ari terjun bidadari. Sepanjang perjalanan kami menemukan berbagai tanaman unik khas hutan tropis. Anggrek Tanah , Nephentes, habitat pohon belian ( ulin) , bebrapa bunga bangkai (amorphopalus sp) jamur hitam, dan termasuk jenis hutan meranti dataran rendah ( Dipthero carpacae ). Beberapa phon besar setiga pelukan orang dewasa gampang ditemui sepanjang jalan.

 

Semalam di Taman Nasional Gunung Palong
Camp Site Lubuk Baji, Taman Nasional Gunung Palong

 

Air terjun pertama kami temui Lubuk pengkik ,kemudian batu pahat, dan yang terakhri Riam Lubuk Baji terbesar. Setelah melewati Riam lubuk baji, hanya sekitar 3 menit kami sudah sampai ke camp Area. Kami memutuskan menginap semalam disini.

Vlad dan Ben yang dari awal sudah sibuk dengan hunting fotonya, sebentar sebentar reflek berlari begitu mendengar suara aneh. Mereka sangat antusias dengan hunting foto kali ini. Dania, gadis peniliti dari Mexico, sesekali memamerkan hasil fotonya tentang orang hutan.

Baca juga Fakta Unik Orang Utan Kayong

to be Continued…….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *