Salah satu bucket list saya ke Eropa kali ini setelah melihat Eiffel adalah merasakan naik kereta api super canggih, EUROSTAR. Yang menembus laut menghubungkan Inggris dan Perancis dengan kecepatan 300 km/jam.
Perjalanan Pertama ke Eropa
Pagi sekali saya sudah menuju station. Titip barang di bagian bagasi, kemudian check-in di custom imigrasi. Tidak ada kendala sama sekali disini, dan pemeriksaan juga tidak seketat di Heathrow, London. Suasana di kereta seperti di
pesawat, dengan kursi yang nyaman dan empuk, pramugari yang ramah bedanya yaa ada cafetaria kalau kita hendak makan atau ngopi-ngopi. Bayangan saya pertama kali adalah bisa melihat ikan dan suasana laut pada saat kereta menembus laut dan berharar tunnel-nya dibuat tembus pandang. Tapi kenyataannya begitu masuk tunnel semua serba gelap dan selanjutnya tiba-tiba sudah sampai Gare du Nord, Paris. Well, selamat datang di Paris, kota yang katanya romantis.
Entah saya yang kurang peka atau tidak gaul kali yaa, entah kenapa melihat Eiffel pertama kali rasanya ya biasa aja, nothing special. Tidak seperti yang diceritakan oleh orang-orang terutama kaum hawa. Coba deh kalian buat polling kecil-kecilan, kota apa yang kepingin mereka datangi karena icon-nya, saya yakin jawabannya Paris dengan Eiffel-nya.
Tapi pemikiran saya kurang lebih dengan pemikiran para pengambil keputusan di Barcelona yang menganggap pembangunannya terlalu mahal dan aneh. Hingga si tukang insinyur Gustave Eiffel mengalihkan pembangunannya ke Paris atas persetujuan dewan kota pada saat itu untuk merayakan seabad revolusi Perancis. Dengan belagak sok intelek, saya iseng nanya kenapa bentuknya agak aneh begini, kuatkah pondasinya kepada orang perancis, dan mereka mengatakan,“Tenang
broo, asal loe tahu yaa ini yang bangun Insinyur spesialis kereta api, makanya silang cengkarut besi pendukungnya mirip rel kereta api”. Oooh begitu toh, dan saya pun berlalu, berdeham sok ngerti.
Dan, you know boi Eiffel Tower hampir dirobohkan loh! Hingga kemudian dibatalkan karena lebih dari 200.000.000 orang telah megunjungi sejak pembagunannya di tahun 1889. Menjadikannya monumen berbayar yang paling banyak dikunjungi di dunia, setelah Bigben Inggris.
Dan pesan saya, terutama para jomblo, kalau kalian kesini jangan sampai pergi sendirian. Usahakan dengan pasangan deh! Kalian bakalan sakit hati boi… karena di sinilah banyak pasangan baik sejenis maupun berlawanan jenis memadu kasih. Daripada kalian ngedumel dalam hati terus bilang: “aaah…Eiffel ga ada apa-apanya”, seperti yang saya pikirkan . Ya kan?
Paris,april 2014
Buat saya sih, udah berapa kali pun mampir Eiffel selalu ada aja perasaan “wawwww” entah apa yah istimewanya sampai jutaan orang datang.
mungkin eiffel effect hanya berlaku buat wanita…mungkin…btw dari sudut manapun eiffel itu fotogenic.